25.7.10

manusia malam

kenapa sih kita lebih seneng kaluar malem hanya sekedar buat kongkow, nongkrong, kumpul sama temen-sahabat, ngobrol sana-sini?? mungkin itu yang ada di pikiran ortu" kita. Walaupun ada juga ortu yang ga masalahin itu, tapi pasti pernah atau bahkan sering terbersit pikiran seperti itu. Kalo menurut saya, pertimbangannya gini...
  • ga panas, klo ujan ya halangan.. susah ditebak datengnya..
  • saya suka liat lampu" kendaraan dan jalan yang menyala, baguuus...
  • lebih santai, udah terhindar dari rutinitas wajib di siang hari
  • lebih banyak warung/tempat makan, kedai kopi, cafe yang buka, so.. jd banyak pilihan
bisa di logika sih, tapi apa iya logika kita bisa diterima sama ortu? pasti ada yang bisa terima dan tidak. Biasanya ortu yang lebih open minded dan dulunya bisa dibilang anak gaul, mereka lebih ga masalahin hal itu. Maksudnya ga masalahin disini, jadi boleh" aja anaknya kluar malem dan pulang jam berapa aja. Ato ada juga yang ngebolehin kluar malem dan dikasih jam malam, misalnya max. nyampe rumah jam 9, 10, ato 11.. biasanya sih ga lebih dari jam 12 kecuali ada event" tertentu. --> ini untuk yang masih tinggal bareng ortunya.
dan kadang kalo saya lagi ngumpul sama temen" dan jam 22.00 pamit mau pulang.. pasti ada yang komentar "jam segini pulang? kyk anak smp aja",, "ntar lah pulangnya, masih sore ini" dan sebagainyaaa....
Yaah,, sekali tempo sering saya iyakan dan kadang juga tidak saya hiraukan omongan mereka. karena.. rata" teman saya anak kos dan cowok, jd ga masalah lah buat mereka mau pulang jam berapa. hehe.. walopun ada ceweknya juga sih.. tapi itu tadi, anak kos juga.
Saya sekarang masih tinggal sama ortu dan mereka masih memberi jam malam buat saya. maksimal jam 10, mentok jam 11 lah... itu juga ga boleh keseringan. maklum yaaa... tetangga saya ada yang kurang kerjaan -->gossipers. (stop!! sudah melenceng dari topik utama... back to the topic)
Jaman SMP, SMA okelah masih bisa saya terima.. di awal kuliah masih oke juga.. tapi kok sampai pertengahan bahkan akhir kuliah kok masih berlaku juga... malah tambah ketat pulaa... Saya sempat protes dan berdebat panjang dengan ortu masalah ini. Karena saya merasa saya udah bisa tanggung jawab, dan bisa menjaga kepercayaan yang mereka kasih.
Tapi setelah lama-lama saya pikir, ada benarnya juga loh mereka seperti itu... saya cewek, rumah jauh, naik kendaraan sendiri, kalo pulang malem" banget bahkan dini hari trus nanti di jalan ada apa" misalnya ban bocor, atau ditodong orang (ga minta sih, amit") gimana?
Pemikiran itu yang kemaren sempet perang dengan emosi dan nafsu saya sendiri. Karena saya bener" berpikir hanya dari sisi saya saja. Tidak pernah berpikir apabila saya di posisi mereka.
Yang ditakutkan mereka sebenarnya sungguh terlalu.. takut saya kena narkoba, dugem, dan di cap "jelek" sama orang sekitar. Ya..ya..ya.. wajar mereka berfikir seperti itu... karena kita hidup di negara yang masih menjunjung tinggi budaya timur, di jawa pula... 
Prinsip saya selama ini "talk less do more" (ini bukan bagian dari iklan lhoo... tapi saya sependapat dengan pernyataan itu). Jadi setiap mereka mempersoalkan lagi, saya hanya meng-iya-kan saja... males juga sih berdebat, karena ortu saya kadang tidak mau kalah. hehe..
Dan akhirnya mereka (sedikit) percaya dengan saya.. karena saya sendiri ga bisa berhubungan langsung dengan yang namanya asap rokok, jadi ga mungkin untuk dugem. Saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan basket dan sering medical check up dan terbukti tidak pernah bersentuhan dengan narkoba. alhamdulillah....
Walaupun udah terbukti saya ga pernah bersentuhan dengan itu semua, tapi tetap saja mereka tidak memberikan kepercayaan 100% ke saya. Hati kecil masih berontak lagi, kok ya masih ga dipercaya? kurang apalagi coba?? Mari kita buka pikiran kita dan coba telaah dari kedua sisi...
anak--> kadang ingin maunya sendiri, sedang mencari jalan untuk memulai hidup yang sesungguhnya, kalo bisa semua keinginan bisa terpenuhi, kadang ga pernah mikirin gimana perasaan ortu terhadap apa yang kita lakukan.
ortu --> ingin yang terbaik untuk anaknya jadi apa saja bisa mereka lakukan, terlalu sayang dengan anaknya sehingga jadi over protective, merasa sudah merawat dan membiayai anaknya jadi bisa melakukan apa saja, karena mereka lahir lebih dulu.. kadang mereka selalu menganggap anaknya masih kecil, bisa selalu diatur dan  merasa pendapat dan pemikiran mereka selalu benar.

Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan ortu, karena mereka orang tua kita sendiri... dan kita sebagai anak (bukannya sok suci) harus selalu menghargai dan menghormati ortu kita. Apa pun peraturan dan kemauan mereka, kita coba untuk mengerti dan apabila perlu didiskusikan ya bicaralah... Namun apabila ortu kita sangat keras kepala, kita lebih baik "talk less do more" dengan selalu menghormati ortu. Misalnya kita tidak suka dengan peraturan mereka, kita ga bisa langsung berontak dan bilang ke mereka kalo kita tidak suka. itu salah besar! lebih baik kalo kita mengikuti maunya mereka dulu dan pelan" mereka diberi masukan dan sedikit demi sedikit tunjukkan kalo kita sebebnarnya tidak nyaman dengan peraturan mereka itu. Pasti ortu akan mengerti.. karena mereka yang membesarkan kita, jadi pasti memahami gesture kita.
Wajar juga ortu ingin anaknya jadi ini itu, karena mereka susah payah membesarkan kita.. lahir batin mereka pertaruhkan demi kita.. jadi sebisa mungkin kita ikuti cara mereka walopun kadang bahkan sering berseberangan dengan pola pikir kita karena kita masih ikut mereka. Tapi bukan berarti klo kita sudah berpenghasilan, nikah dan punya keluarga sendiri trus kita bisa seenaknya dengan mereka? ga boleh!! Kita harus selalu menghargai dan menghormati mereka dan itu sebagai modal dan pelajaran kita dalam membimbing anak kita kelak.
Peraturan" yang dibuat ortu tidak pernah salah... maksudnya pasti demi kebaikan anaknya juga, yang kadang salah hanyalah cara menyampaikannya dan bagaimana kita menginterpretasikannya.

Setelah berpikir separti itu, saya mulai terbuka pikirannya kenapa ortu ga bolehin saya lama" diluar rumah terutama malem, gini...
  • ga bagus terutama cewek sampai dini hari di luar rumah >> bener juga, udara malem sendiri kan ga bagus buat kesehatan karena lebih banyak karbondioksida klo dibandingin siang
  • lebih banyak resiko terutama buat cewek yang naik kendaraan sendiri, ex. ban bocor, ditodong orang, diganggu orang di jalan
  • pandangan orang ke cewek yg sering keluar malem pasti jelek dulu (klo yang ini saya agak bodo amat... haha.. tapi ya mau ga mau kita ikutin deh, daripada ortu yang sakit hati dengernya kan kasian juga..)
So,, buat kalian (terutama cewek) yang masih dikasih jam malem dan di hati kecil anda menolak itu semua..bisa direnungkan dan dipikirkan lagi... apakah pemikiran dan tindakan anda tidak menyakiti perasaan ortu anda? hehe...
Tips dari saya...
  • mulai atur ulang jadwal kita dan lebih prioritaskan kewajiban kita dulu
  • ga perlu tiap hari berkumpul dengan teman dan sahabat. masih ada cara lain untuk berkomunikasi,, sms,telp, YM, facebook, twitter, BBM (mungkin), etc. --> jadi anda bisa meluangkan waktu untuk beristirahat selepas dari rutinitas anda seharian. 
  • seandainya anda benar" tidak ada kerjaan, begitu juga dengan teman/sahabat/komunitas anda.. sah" saja berkumpul, tapi tetap dibatasi waktunya.. bukan karena anti social tapi lebih baik bertemu dengan efektif dan efisien, itu lebih bermanfaat.
  • selalu meng-iya-kan ajakan teman/sahabat/komunitas untuk berkumpul bisa jadi jawaban yang tepat apabila anda orang yang tidak ada kerjaan, tapi bukan keputusan yang tepat klo anda orang yang lumayan sibuk. jelaskan ke mereka apa kegiatan anda, kalo memang mereka teman/sahabat anda dari komunitas apa pun..pasti mereka bisa mengerti dan memahami bagaimana kegiatan kita.
semoga ini bisa bermanfaat bagi sebagian orang yang takut dibilang anti social karena masih diberlakukan jam malam bagi dirinya dan tidak bisa bergaul sepuasnya mungkin sampe subuh atau 24 jam nonstop (agak lebay klo ini)

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Followers

About Me

My photo
OCD (Oktiva Citra Devi)hanyalah seorang wanita yang ganteng (kata orang") karena rambut saya yg tidak pernah panjang. Asli orang Jogja tapi banyak dikira saya ini orang Bandung (diliat dari sisi mananya saya juga ga tau -_-") Seorang yang cinta sekali dengan Basket.